Seleksi Tahap 2 Beasiswa MADIN 2025: LPPD Jatim dan Pascasarjana STAIMA Uji Kemampuan Baca Kitab



Seleksi Tahap 2 Beasiswa MADIN 2025

Malang, 07 Agustus 2025 – Pascasarjana STAI Ma’had Aly Al-Hikam Malang kembali melanjutkan rangkaian proses seleksi Beasiswa Madrasah Diniyah (MADIN) tahun 2025. Setelah diumumkannya hasil seleksi tahap I pada tanggal 25 Juli 2025 lalu, sebanyak 22 peserta dinyatakan lolos dan berhak mengikuti seleksi tahap II. Pengumuman resmi tersebut ditandatangani oleh Prof. Dr. K.H. Kasuwi, M.Ag., selaku Direktur Pascasarjana STAIMA Al-Hikam Malang

Seleksi tahap pertama sebelumnya menguji kemampuan peserta melalui tiga komponen penting: pembacaan dan pemahaman Kitab Fathul Mu’in, tahfidz Al-Qur’an, dan wawancara personal. Tes ini bertujuan mengukur kompetensi dasar keislaman serta kesiapan akademik calon mahasiswa.

Memasuki tahap II, para peserta mengikuti Ujian Baca Kitab dan tahfidh sebagai bagian dari proses seleksi yang diselenggarakan bekerja sama dengan Lembaga Pengembangan Pendidikan Diniyah (LPPD) Provinsi Jawa Timur. Peserta yang terlibat merupakan mereka yang telah lolos seleksi administrasi dan tahap awal, serta menunjukkan antusiasme dan semangat tinggi dalam menghadapi setiap tahapan.

Ujian baca kitab ini menjadi tolak ukur penting untuk menilai kemampuan literasi keilmuan Islam klasik para calon penerima beasiswa. Peserta diuji tidak hanya dalam aspek teknis membaca kitab kuning, tetapi juga dalam pemahaman terhadap isi dan konteks fiqh yang terkandung di dalamnya.

Acara ini turut dihadiri oleh Prof. Dr. Achmad Muhibin Zuhri, M.Ag, sebagai perwakilan dari LPPD Provinsi Jawa Timur. Kehadiran beliau sekaligus menegaskan komitmen kuat antara LPPD dan STAIMA Al-Hikam dalam mencetak kader pendidikan Islam yang berkualitas.

Dengan dukungan penuh dari LPPD Jawa Timur, program ini diharapkan dapat melahirkan generasi cendekiawan Muslim yang unggul, berintegritas, dan mampu memberikan kontribusi nyata bagi pendidikan diniyah dan pesantren di Jawa Timur.

Proses seleksi yang ketat ini dirancang untuk mencetak kader-kader intelektual Islam yang tidak hanya mumpuni secara akademik, tetapi juga memiliki pemahaman mendalam terhadap khazanah turats (warisan keilmuan klasik Islam) serta tangguh menghadapi