Pendidikan Untuk Merawat Perdamaian



internasional,kegiatan-kampus,nasional

STAIMA - Pascasarjana STAI Ma'had Aly Al-Hikam Malang gelar Internasional Seminar "The Urgency of Education for Peace" dalam rangka menyambut Dies Natalis ke - 20 STAI Ma'had Aly Al-Hikam Malang. Tema ini diambil dengan tujuan untuk menggambarkan secara mendalam terkait peran pendidikan untuk perdamaian dari berbagai perspektif.(27/11).

Pada seminar tersebut mengahadirkan tokoh Internasional maupun Nasional antara lain, Assoc. Prof. Dr. Ismail Lutfee Japakiya selaku Rector Fatoni University Thailand, Prof. Dr. H.M. Zainuddin, MA. selaku Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dan Prof. Dr. Supian Ramli, M. Ag selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Universitas Jambi

Prof. Dr. Kasuwi Saiban, M. Ag selaku Direktur Pascasarjana STAI Ma'had Aly Al-Hikam Malang dalam sambutannya menyampaikan bahwa dipilih tema peran pendidikan dalam perdamaian

 “Seminar internasional ini ingin melihat sisi penting, ungensi, sumbangsih pendidikan terhadap perdamaian karena perdamaian berarti tanpa adanya setetes darah pun yang jatuh di daratan tanah,” ucapnya

Assoc. Prof. Dr. Ismail Lutfee Japakiya menyampaikan terkait salam. Salam merupakan jalan menuju kedamaian.

“Salam perdamaian bagi kita semua, pendidikan harus di dasari dengan konsep salam sehingga penting bagi lembaga pendidikan untuk memasukkan konsep salam dalam proses Pendidikan,” kata Rector Fatoni University Thailand

Hidup dalam kedamaian adalah hak semua manusia di muka bumi. Tanpa alasan tertentu pertumpahan darah perlu di hapuskan karena nyawa bukan bagian yang sepadan untuk kepentingan yang tidak mempunyai alasan kemanusiaan.

Setiap pemimpin, manager perguruan tinggi harus melakukan berorientasi kurikulum berbasis pencapaian. Maka pendidikan dalam perdamaian berlandaskan Bhinneka tunggal Ika harus kita tegakkan,” ungkap Prof. Dr. H.M. Zainuddin, MA. Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Dalam kesempatan yang sama Supian Ramli menyampaikan bahwa makna Islam adalah damai.

“Islam adalah agama yg menyebarkan dan membawa nilai-nilai kedamaian, maka kita sebagai umat islam juga harus menyebarkan, menanamkan, dan mengembangkan nilai-nilai kedamaian dalam kehidupan kita, bermasyarakat, berbangsa dan beragama,” tandas Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Universitas Jambi.

Pendidikan merupakan bahasa universal, berlaku di mana-mana sebagai istrumen utama memperkuat perdamaian. Pengalaman penyelesaian konflik-konflik menempatkan pendidikan dan penguatan sumber daya sebagai solusi prioritas. Pesan tertera di satu sisi lonceng itu, “panjang umur perdamaian dunia sepenuhnya”,  adalah pesan bagi semua insan di dunia untuk merawat perdamaian, agar ia abadi hingga anak cucu kita nanti.