KKN STAIMA Al-Hikam Malang Mempersembahkan Kajian Mendalam Fiqih Wanita Melalui Program Qita



kegiatan-kampus,kegiatan-mahasiswa

STAIMA - Terobosan pendidikan kembali memancar dari KKN STAI Ma’had Aly Al-Hikam Malang yang sukses di Pondok Pesantren Al-Hidayah Karangploso Malang dengan diluncurkannya program Qita (Fiqih Wanita). (18/12).

Tim KKN yang di nahkodai oleh Jayanti Aditya Putri, Aryanni hulalil azkiya, Juhriani, M Aqil Dziyaul Haqq dan Ahmad Kahar Muzakkir mengusung program yang sering muncul dipermukaan yaitu Fiqih Wanita. Fiqih Wanita menjadi problem tersendiri bagi santri putri yang memang belum tau menahu tentang hal tersebut.

Program ini rutin dilaksanakan pada hari ahad malam senin yang menjadi tonggak bersejarah dalam menyajikan kajian mendalam tentang fiqih wanita, memberikan pemahaman yang lebih mendalam dan kontekstual dalam menghadapi persoalan tentang sosok wanita.

Program yang sudah berjalan sejak awal oktober ini juga mengusung semangat untuk memberdayakan perempuan melalui pengetahuan agama, para peserta KKN ini menggali berbagai aspek penting dalam fiqih wanita. Diskusi, lokakarya, dan kajian kitab-kitab klasik seperti Risalatul Mahid menjadi media utama yang digunakan untuk menyajikan materi-materi penting seputar risalah yang membahas masalah fiqih perempuan.

Mengutip koordinator program, Jayanti Aditya Putri mengatakan bahwa kaum hawa perlu modal yang cukup untuk menjalani kesehariannya.

"Qita bukan hanya sekadar kajian, tetapi upaya kami untuk menggali ilmu yang terkandung dalam fiqih wanita. Kami ingin memberikan pandangan yang komprehensif kepada perempuan, memperkuat kepercayaan diri mereka dalam menjalani kehidupan sehari-hari," ucap salah satu mahasiswi KKN STAIMA tersebut

Kegiatan ini tidak hanya terbatas pada lingkungan kampus. KKN STAIMA Al-Hikam Malang dengan giat menggelar kajian, dan ceramah yang dihadiri oleh seluruh santri yang ada di PP Al-Hidayah Parangploso. Materi-materi yang disajikan secara jelas dan ramah untuk dipahami memperkuat pemahaman tentang fiqih wanita di kalangan santri.

Salah satu peserta, Aisyah berkomentar bahwa program Qita ini sangat membatu dalam mengatasi permasalahan fiqih wanita.

"Saya merasa terbuka mata atas makna sebenarnya dari fiqih wanita. Program ini tidak hanya memberi pengetahuan, tetapi juga menginspirasi saya untuk menjadi lebih baik dalam memahami ajaran agama terkait fiqih wanita karena saya sendiri sebagai seorang perempuan," ungkap Gadis berusia 19 tahun tersebut

Diharapkan bahwa melalui program Qita ini, pengetahuan tentang fiqih wanita akan semakin meresap dan memperkaya kehidupan beragama kaum perempuan. Dengan adanya pemahaman yang lebih baik, diharapkan wanita akan mampu mengambil peran yang lebih kuat dalam membentuk masyarakat yang lebih harmonis sesuai dengan nilai-nilai agama.