International Seminar "The Urgency of Education for Peace"



kegiatan-kampus,kegiatan-mahasiswa

Acara seminar internasional ini bekerjasama dengan 4 perguruan tinggi di dalam dan luar negeri yang kredibilitasnya tidak diragukan lagi. Dipandu oleh Maryam Qadarin, M. Sc (IAI Nazhatut Thullab) sebagai moderator, dan diikuti oleh dosen, mahasiswa, pendidik, praktisi pendidikan dari dalam dan luar negeri.

Dr. Umi Salamah, M. Pd. I, Kaprodi S2 PAI STAIMA Al-Hikam Malang menyampaikan bahwa Pascasarjana STAI Ma'had Aly Al-Hikam Malang gelar Internasional Seminar "The Urgency of Education for Peace" dalam rangka menyambut dies natalis ke - 20 STAI Ma'had Aly Al-Hikam Malang. Tema ini diambil dengan tujuan untuk menggambarkan secara mendalam terkait peran pendidikan untuk perdamaian dari berbagai perspektif.

Prof. Dr. Kasuwi Saiban, M. Ag (Direktur Pascasarjana STAI Ma'had Aly Al-Hikam Malang) dalam sambutannya menyampaikan bahwa dipilih tema peran pendidikan dalam perdamaian adalah ingin melihat sisi penting, ungensi, sumbangsih pendidikan terhadap perdamaian. Kita sebagai insan berpendidikan, perdamaian menjadi misi utama dalam perdamaian, implementasi Rasulullah dari Mekkah ke Madinah membuat piagam Madinah (disepakati untuk seluruh komponen yg ada di Madinah) yang 4 tahun kemudian diingkari oleh bani Israel. Kita perlu mengembalikan visi misi pendidikan menuju perdamaian.

Assoc. Prof. Dr. Ismail Lutfee Japakiya (Rector Fatoni Universiti, Thailand) menyampaikan bahwa kita memerlukan nur kitabimmubin. salam merupakan jalan menuju kedamaian. Sehingga penting bagi lembaga pendidikan untuk memasukkan konsep salam dalam proses Pendidikan.

Prof. Dr. H.M. Zainuddin, MA. (Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang) membahas lebih konkrit mengenai pendidikan dalam perdamaian berlandaskan Bhinneka tunggal Ika, pendidikan islam di era 4.0 mendapat tantangan yang sangat berat, kita perlu melakukan reorientasi agar pendidikan dapat memberi pencerahan, mengajak dalam perdamaian, toleran, moderat. Gap antara ajaran normatif dan praktis di dunia Islam, implementasi pendidikan normatif dan praktik, pendidik dan pemimpin mampu memberikan contoh

Kurikulum tidak hanya verbal dan konseptual, pendidik harus mampu menjadi contoh (hidden kurikulum). Setiap pemimpin, manager perguruan tinggi harus melakukan reorientasi kurikulum berbasis pencapaian.

Prof. Dr. Supian Ramli, M. Ag (Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Universitas Jambi) membahas terkait makna Islam adalah damai, islam adalah agama yg menyebarkan dan membawa nilai-nilai kedamaian, maka kita sebagai umat islam juga harus menyebarkan, menanamkan, dan mengembangkan nilai-nilai kedamaian dalam kehidupan kita, bermasyarakat, berbangsa dan beragama.

Surga digambarkan begitu damai--Al-Quran turun di Makkah yang sangat panas, dalam surga berisi kata-kata yang damai dan indah tidak ada kata-kata tidak baik, orang-orang yang masuk ke surga datang dengan hati yang damai.

Pentingnya pend dalam semua aspek, karena pendidikan perantara yang tepat untuk menumbuhkan berbagai sikap yang mendukung perdamaian; pendidikan menciptakan jiwa dan perilaku yang damai; melatih dan mewujudkan perilaku damai;Indonesia memiliki masyarakat beragam rentan terjadi konflik, sehingga dibutuhkan skill untuk mengatur keberagaman tersebut agar dapat hidup berdampingan dan damai;  pendidikan merupakan langkah awal untuk membangun harmoni perdamaian; Indonesia memiliki konsen luar biasa untuk memperjuangkan perdamaian, tergambar dalam sikap yang didasarkan pada UUD 1945.

Mengapa pendidikan urgen? Kita hidup bersama dalam masyarakat plural, tanggung jawab pendidikan mengembangkan dan mewujudkan nilai kedamaian, berkembang faham-faham ekstrim sehingga kita harus bisa menghadapi tantangan tersebut.

Modal sosial dalam pendidikan: proses penyebaran agama dengan damai, peleburan agama dan kebudayaan dalam kehidupan, kita mampu mendamaikan kehidupan beragama dan berbangsa, karakter masyakat Indonesia yang moderat dan toleran, lembaga pendidikanmenjadi penopang terus Bertahannya Nilai-nilai pendidikan dalam kedamaian di tengah masyarakat sehingga terus dinikmati sampai generasi mendatang.

Diharapkan internasional Seminar ini mampu memberikan wawasan baru dan pemahaman yang lebih terhadap pemaknaan perdamaian khususnya dalam konteks pendidikan.